Waduh! Rentang Usia 24 Tahun Habiskan 6 Jam untuk Online, Ketahui Tingkat Kecanduanmu Berdasarkan Skala Terbaru

Galuh Prakasa
Minggu 08 Oktober 2023, 20:47 WIB
Ilustrasi | Penelitian terbaru dari University of Surrey mengungkap pola penggunaan internet berdasarkan usia dan tingkat kecanduan. (Sumber : Pexels/Karolina Grabowska)

Ilustrasi | Penelitian terbaru dari University of Surrey mengungkap pola penggunaan internet berdasarkan usia dan tingkat kecanduan. (Sumber : Pexels/Karolina Grabowska)

INFOSEMARANG.COM -- Menurut penelitian dari University of Surrey, pemuda (usia 24 tahun ke bawah) rata-rata menghabiskan enam jam sehari secara online, terutama menggunakan ponsel pintar mereka.

Sementara itu, orang yang lebih tua (usia 24 tahun ke atas) menghabiskan 4,6 jam online.

Dilansir dari Science Daily, Studi Surrey ini, yang melibatkan 796 partisipan, memperkenalkan spektrum kecanduan internet baru, yang mengkategorikan pengguna internet ke dalam lima kelompok:

Baca Juga: Deep Sleep dan Manfaatnya bagi Jantung: Temuan Terbaru dari Penelitian Zurich

1. Pengguna Acak (14,86%): Kelompok ini biasanya online untuk tugas-tugas tertentu dan segera log out tanpa terlalu lama online. Mereka tidak menunjukkan tanda-tanda kecanduan dan umumnya lebih tua, dengan usia rata-rata 33,4 tahun. Mereka paling tidak tertarik untuk menjelajahi aplikasi baru.

2. Pengguna Awal (22,86%): Individu-individu ini sering berada online lebih lama dari yang mereka rencanakan awalnya dan agak lengah terhadap pekerjaan rumah, tetapi mereka tidak menganggap diri mereka kecanduan. Mereka memiliki minat sedang terhadap aplikasi dan usia rata-rata mereka adalah 26,1 tahun.

3. Eksperimen (21,98%): Kelompok ini merasa tidak nyaman atau cemas ketika tidak terhubung ke internet. Ketika mereka online, mereka merasa lebih baik. Eksperimen lebih bersedia untuk mencoba aplikasi dan teknologi baru, dengan usia rata-rata antara 22,8 dan 24,3 tahun.

4. Kecanduan yang Tidak Diakui (17,96%): Pengguna-pengguna ini menunjukkan perilaku-perilaku kecanduan seperti membentuk hubungan baru secara online dan mengabaikan tanggung jawab dunia nyata demi online. Namun, mereka tidak akan mengakui merasa tidak nyaman ketika tidak terhubung. Mereka juga cukup percaya diri dalam menggunakan teknologi seluler.

5. Kecanduan (22,36%): Kelompok ini secara terbuka mengakui kecanduan internet mereka dan menyadari dampak negatifnya pada kehidupan mereka. Mereka yang paling percaya diri dalam menggunakan aplikasi dan teknologi baru. Waktu mereka online jauh lebih banyak daripada Pengguna Acak.

Baca Juga: Rahmad Darmawan Dukung Keputusan STY dalam Pemilihan Pemain Timnas Indonesia: Berdasarkan Skema Permainan, Bukan Tekanan dari Luar

Dr. Brigitte Stangl, penulis utama studi di University of Surrey, mengatakan:

"Tujuan utama kami adalah untuk menjelaskan perbedaan antara menggunakan internet dengan cara yang bermasalah dan kecanduan padanya. Kami menemukan bahwa semakin muda usia Anda, semakin besar kemungkinan Anda kecanduan internet, dan kecenderungan ini berkurang seiring bertambahnya usia.

"Kami juga ingin mengeksplorasi bagaimana tingkat kecanduan internet memengaruhi pengalaman pengguna dengan aplikasi baru berbasis teknologi tinggi seperti realitas tercanggih."

Peneliti tidak menemukan hubungan antara jenis kelamin dan perilaku online. Selain itu, tingkat kecanduan yang lebih tinggi berkorelasi dengan kepercayaan diri yang lebih besar dalam menggunakan teknologi seluler, terutama kemauan yang lebih besar untuk mencoba aplikasi baru.

Studi ini juga menemukan bahwa pengalaman emosional (emosi yang dirasakan saat menggunakan aplikasi) secara kuat memprediksi perilaku masa depan untuk semua kelompok saat berinteraksi dengan realitas tercanggih. Sebaliknya, pengalaman tindakan (navigasi situs web atau bermain game) sebagian besar tidak relevan bagi mereka yang kecanduan.

Baca Juga: Membunuh dengan Bengis! Reza Indragiri Nilai Ronald Tannur Pantas Dijerat Pasal 338

Dr. Stangl menyimpulkan:

"Studi kami menegaskan perlunya intervensi dan dukungan yang disesuaikan untuk individu pada berbagai tahap kecanduan internet. Temuan ini tentu akan memengaruhi desain dan pengembangan layanan digital dan aplikasi AR, memastikan bahwa mereka memenuhi beragam kebutuhan pengguna dalam lingkungan digital saat ini."

Follow Berita Info Semarang di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Semarang Raya12 Juni 2025, 10:30 WIB

Kolaborasi Dosen Unnes dan Warga Kalisidi, Durian Disulap Jadi Peluang Usaha Menjanjikan

Peningkatan Perekonomian Masyarakat Desa Kalisidi Berbasis Kearifan Lokal Melalui Inovasi Buah Durian dengan Pembuatan Roll Crepe.
FEB Unnes menggelar  pengabdian kepada masyarakat dengan tema peningkatan perekonomian masyarakat Desa Kalisidi.
 (Sumber:  | Foto: Dok)
Pendidikan11 Juni 2025, 17:32 WIB

Kalisidi Menuju Desa SDGs: Warga Diberdayakan Kelola Sampah Rumah Tangga

FEB Unnes menginisiasi “Optimalisasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dalam Rangka Mendukung SDG’s Desa”.
FEB Unnes Mendukung SDG’s Desa di Desa Kalisidi, Ungaran Barat. (Sumber:  | Foto: Dok.)
Pendidikan11 Juni 2025, 16:50 WIB

Kalisidi Menuju Desa SDGs: Warga Diberdayakan Kelola Sampah Rumah Tangga

FEB Unnes menginisiasi “Optimalisasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dalam Rangka Mendukung SDG’s Desa”.
FEB Unnes Mendukung SDG’s Desa di Desa Kalisidi, Ungaran Barat. (Sumber:  | Foto: Dok.)
Umum20 Mei 2025, 20:19 WIB

Bantu Nelayan Kecil, Klinik Perizinan Kelautan dan Perikanan Digelar di Brebes

Kegiatan ini dirancang untuk membantu nelayan kecil di bawah 5 GT dalam mengurus legalitas usaha mereka.
Klinik Pemenuhan Komitmen Sektor Kelautan dan Perikanan. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis19 Mei 2025, 13:05 WIB

Ekonom Bank Mandiri: Akselerasi Ekonomi 2025 Butuh Penguatan Sinergi Fiskal dan Moneter untuk Hadapi Risiko Global

Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2025 akan berada di kisaran 4,93%. Untuk mencapainya, perlu sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter dalam menjaga daya beli serta mendorong investasi.
Forum Mandiri Economic Outlook Q2 2025 bertajuk Building Resilience in the Midst of Global Turbulence.
 (Sumber:  | Foto: dok Bank Mandiri)
Umum18 Mei 2025, 15:47 WIB

Ciptakan Kualitas Udara Lebih Baik, BAF Donasikan 21 Ribu Bibit Mangrove ke 3 Lokasi

Program penanaman mangrove ini sudah berlangsung sejak tahun 2023 dengan total lebih dari 61.000 bibit mangrove.
Gerakan Penghijauan BAF ECO Move bentuk konsistensi BAF mengurangi emisi karbon.
Bisnis16 Mei 2025, 15:07 WIB

Charoen Pokphand Hibahkan Kandang ‘Merah Putih’, Dukung Pemberdayaan Disabilitas dan Peternak Lokal

Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), CPI menyerahkan bantuan berupa kandang ayam petelur modern lengkap dengan 600 ekor ayam dan instalasinya, pada Rabu (14/5) dan Kamis (15/5) di dua lokasi berbeda di Yogyakarta.

Peresmian pengoperasian Kandang Petelur Merah Putih untuk Pemberdayaan Disabilitas di Gunungkidul Yogyakarta.
 (Sumber:  | Foto: dok.)
Semarang Raya16 Mei 2025, 13:43 WIB

Perombakan Direksi PDAM Semarang Dinilai Legal, Djunaedi: Ini Langkah Strategis Wali Kota

Djunaedi menilai, rencana perombakan yang dilakukan Wali Kota Agustina Wilujeng Pramestuti memiliki dasar hukum yang kuat dan patut diapresiasi.
Dr. H. Djunaedi, SH., SpN, akademisi dari Fakultas Hukum Unissula dan advokat senior di Kota Semarang. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis15 Mei 2025, 19:20 WIB

Sentuhan Baru Bank Jateng di Klaten: Harapan Baru bagi UMKM dan Ekonomi Rakyat

Peresmian Gedung Baru Bank Jateng Klaten menjadi simbol kolaborasi antara institusi keuangan dan pembangunan ekonomi lokal.
Peresmian Gedung Baru Bank Jateng Klaten. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis15 Mei 2025, 14:13 WIB

AJBS Buka Cabang Baru di Ngaliyan, Bidik Segmen Ritel

Toko bahan bangunan ternama, AJBS, resmi membuka cabang baru di Ngaliyan sebagai jawaban atas meningkatnya permintaan masyarakat.
Pembukaan AJBS Cabang Ngaliyan Semarang. (Sumber:  | Foto: Sakti)