INFOSEMARANG.COM -- Mindset adalah sikap mental yang memengaruhi cara kita menginterpretasi dan merespons situasi.

Dalam penelitian Mickey Feher bersama Robert B. Dilts, mereka mengidentifikasi tiga tingkatan mindset yang menonjol yang akan dibahas dalam artikel ini.

Untuk menggambarkan kekuatan mindset, mari kita lihat kisah inspiratif Katalin Karikó, pemenang Nobel Kedokteran 2023 yang mengubah molekul RNA untuk mengatasi respons kekebalan yang berbahaya.

Namun, perjalanan suksesnya dipenuhi dengan tantangan yang terkait erat dengan mindsetnya. Mari belajar tingkatan mindset yang kuat dari Katalin Karikó.

Baca Juga: Kecanduan Olahraga Punya Dampak Buruk Bagi Psikologis, Apa Saja?

Meta Mindset

Pertama, Meta Mindset, yang berhubungan dengan pemahaman tentang tujuan hidup dan memberikan visi yang kuat. Ini adalah kompas yang mengarahkan kita dan membantu menetapkan tujuan jangka panjang.

Karikó, seorang ilmuwan berbakat, memiliki visi sejak muda untuk mengabdikan dirinya pada ilmu pengetahuan. Ayahnya, seorang tukang daging, memperkenalkannya pada dunia biologi sejak kecil.

Dalam usia dewasa, Karikó terpesona oleh mRNA (messenger RNA), yang mengirimkan instruksi genetik dari DNA. Dia memimpikan peran mRNA dalam pengobatan penyakit.

Meskipun memiliki visi yang jelas, ia menghadapi hambatan dari dalam dan luar.

Baca Juga: Dengar Pengakuan Edi Darmawan Soal Kopi Sianida, Ekspresi Melongo Karni Ilyas Jadi Sorotan

Macro Mindset

Hal itu membawa kita ke tingkatan kedua, Macro Mindset, atau yang sering kita sebut sebagai "Starlight."

Ini berkaitan dengan fokus pada tujuan jangka panjang. Fokus ini dibangun melalui "Meta Goals" yang memungkinkan kita mengatur prioritas.

Karikó menjadikan tujuan "memberikan kontribusi yang berarti" sebagai fokus utamanya.

Untuk terus maju, diperlukan perawatan diri yang baik dan keseimbangan, terutama bagi perempuan profesional seperti Karikó yang harus menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga.

Dia percaya bahwa seorang perempuan dapat mencapai kedua hal itu tanpa harus memilih.

Selain itu, penting untuk selalu mencari peluang dan berinvestasi dalamnya. Hal ini terkait dengan rasa ingin tahu yang tinggi.

Karikó menghadapi kendala pendanaan di negara asalnya, Hungaria. Namun, dia memilih untuk mengejar impian di luar negeri.

Setelah mencari peluang di seluruh dunia, Karikó menerima tawaran untuk menjadi peneliti di Temple University, Philadelphia.

Bersama suaminya, mereka memulai perjalanan baru tanpa kenalan di Amerika Serikat.

Dia tetap teguh dalam menghadapi risiko dan kritik negatif. Tekad dan ketahanannya mencerminkan meta goal dan visi yang kuat.

Seperti yang dia katakan, "Ikuti impian Anda dan belajarlah dari siapa pun."

Baca Juga: Ronald Tannur Sempat Bohong ke Polisi Soal Kematian Pacar, Apakah Terindikasi Idap Mythomania?

Micro Mindset

Tingkat ketiga, Micro Mindset, membantu mengatur prioritas sehari-hari.

Fokusnya pada tujuan dan hasrat setiap hari, seperti yang diungkapkan oleh Karikó, membawanya bertemu dengan rekan kerja yang memiliki pandangan serupa, Dr. Drew Weissman.

Bersama, mereka menghasilkan penemuan revolusioner tentang mRNA.

Kisah sukses Karikó adalah bukti betapa pentingnya menemukan hasrat dan mengejarnya setiap hari.

Banyak dari kita tahu apa yang kami passion-kan, tetapi motivasi harian sering kali sulit.

Pada akhirnya, ketika vaksin berhasil, Karikó merasa puas. Mindset-nya adalah kunci perbedaan yang dia buat.

Seperti yang dikatakannya, "Semuanya ada di sini, dan saya hanya perlu melakukan eksperimen yang lebih baik." Dan itulah yang dia lakukan.

Baca Juga: Mirna Salihin Belum Tewas Saat dibawa ke RS, Djaja Surya Ungkap Fakta Lain Sebelum Jessica Wongso Diadili

Dengan mindset yang kuat, kita semua dapat mengatasi hambatan dan mencapai tujuan kita. Kisah Karikó mengilustrasikan pentingnya memiliki visi yang kuat, fokus pada tujuan jangka panjang, menjaga keseimbangan, dan berinvestasi dalam peluang.***