Viral Soal "Core Memories" atau Kenangan Kuat Masa Kecil, Ketahui 5 Mitos yang Salah Tentangnya

Galuh Prakasa
Senin 09 Oktober 2023, 19:46 WIB
Ilustrasi | 5 mitos tentang core memories. (Sumber : Pexels/Rodolfo Clix)

Ilustrasi | 5 mitos tentang core memories. (Sumber : Pexels/Rodolfo Clix)

INFOSEMARANG.COM -- Konsep kenangan kuat atau "core memories" telah merambah budaya populer sejak pertama kali diperkenalkan dalam film Inside Out tahun 2015.

Ide ini menggambarkan lima atau lebih kenangan paling berkesan dalam hidup seseorang yang diyakini membentuk kepribadian, perilaku, dan identitasnya.

Di platform media sosial TikTok, ribuan pengguna berbagi "core memories" mereka, mengumpulkan lebih dari 880 juta tayangan global.

Posting-posting ini sarat akan nostalgia dan berfokus pada momen-momen kecil, seperti menonton kartun pagi Sabtu, berpegangan tangan dengan teman sekolah, atau bermain hujan-hujanan.

Baca Juga: Cara Bijak Menggunakan Dating App atau Aplikasi Kencan Online, Hindari Lakukan Hal Ini

Namun, seberapa valid konsep "core memories" ini?

Meskipun kenangan memainkan peran penting dalam membentuk identitas dan kesejahteraan psikologis kita, penelitian memori mengungkapkan beberapa mitos yang salah tentang core memories:

1. Bukan Hanya Lima Core Memories

Kenangan autobiografi (kenangan tentang diri kita dan kehidupan kita) disimpan dalam ingatan jangka panjang kita. Ini adalah gudang memori besar yang tidak memiliki batasan ukuran atau kapasitas yang diketahui.

Karena itu, kita tidak terbatas pada hanya lima (atau 50) kenangan penting dalam hidup kita. Dan berbagai kenangan mungkin relevan bagi kita dalam konteks yang berbeda, yang berarti kita mungkin mengingat set berbeda dari kenangan yang mendefinisikan diri kita pada kesempatan yang berbeda.

2. Kenangan Tidak Mengendalikan Kepribadian

Meskipun ingatan kita sangat penting bagi kita, kenangan individu tidak mengendalikan kepribadian kita.

Psikolog dan ilmuwan kognitif sering berbicara tentang kenangan autobiografi memiliki (setidaknya) tiga fungsi utama.

Menurut fungsi diri, kita tahu siapa kita karena pengalaman masa lalu kita. Menurut fungsi sosial, menceritakan kisah kenangan membantu kita bersosialisasi dan berikatan dengan orang lain. Terakhir, menurut fungsi direktif, kenangan kita membantu kita belajar pelajaran dari masa lalu dan mengatasi masalah di masa depan.

Beberapa kenangan berkesan mungkin sangat penting bagi identitas kita. Misalnya, memenangkan kejuaraan voli negara bagian dapat menjadi kunci bagaimana kita melihat diri kita sebagai atlet. Namun, sifat dasar kepribadian kita cenderung stabil.

Baca Juga: Tips Membuat Mantan Pacar Menyesal dengan Cara Elegan

3. Kenangan Masa Kecil Tidak Selalu Terkuat

Berlawanan dengan gambaran media populer, kenangan autobiografi yang paling berkesan tidak selalu berasal dari masa kecil kita. Sebenarnya, kita cenderung memiliki kenangan yang relatif buruk dari tahun-tahun sekolah dasar kita.

Meskipun kenangan awal kita sering berasal dari usia tiga atau empat tahun, jumlah peristiwa yang kita ingat tetap rendah selama tahun-tahun sekolah dasar.

Sebaliknya, sebagian besar kenangan penting dan berkesan kita cenderung berkumpul di masa dewasa awal kita. Fenomena ini dikenal sebagai "lonjakan nostalgia".

Salah satu penjelasan untuk temuan ini adalah bahwa kenangan masa kecil kita seringkali sepele. Apa yang menarik perhatian kita sebagai anak mungkin tidak seinteresan sebagai orang dewasa, dan sebaliknya.

Sebaliknya, pengalaman yang paling membentuk kita terjadi di masa remaja akhir dan awal dewasa ketika identitas diri kita stabil.

Tentu saja, kita seringkali mengembangkan nostalgia untuk kehidupan kita sebelumnya: kerinduan manis untuk masa lalu. Tren memori inti kemungkinan besar menarik perhatian pada nostalgia ini.

4. Tidak Dapat Memprediksi Core Memories

Di media sosial, "core memories" telah menjadi singkatan untuk menyoroti pengalaman baru yang menarik segera setelah itu terjadi. Hal ini termasuk pertempuran salju, pelukan, liburan, dan lain-lain.

Meskipun kita mengingat peristiwa emosional lebih mudah daripada peristiwa netral, kita tidak dapat memilih kenangan kita.

Ini berarti kita tidak dapat memprediksi peristiwa apa yang akan kita ingat nanti dan apa yang akan kita lupakan - kenangan kita dapat mengagetkan kita!

Peristiwa-peristiwa yang menjadi penting bagi kita dalam jangka panjang mungkin adalah peristiwa yang pada saat itu tampaknya benar-benar biasa, dan kenangan yang berbeda dapat memiliki arti yang berbeda pada tahap hidup yang berbeda.

Bahkan untuk peristiwa yang sangat berkesan, kita mungkin melupakan banyak detail yang kita anggap penting saat itu.

Baca Juga: Kesulitan Ajak Balita Tidur Siang? Coba Alternatif Quiet Time Ini di Rumah

5. Memori Tidak Selalu Akurat

Memori inti kadang-kadang digambarkan sebagai gambaran harfiah dari masa lalu, seperti menekan tombol pemutar pada kamera dan menonton peristiwa itu terjadi.

Argumen serupa sebelumnya telah diungkapkan tentang apa yang disebut "memori kilat". Ini adalah kenangan yang sangat hidup yang terbentuk saat pertama kali mengetahui peristiwa dramatis (seperti serangan 11 September atau kematian Putri Diana).

Namun, kenyataannya adalah setiap kenangan yang kita miliki rentan terhadap perubahan, pelupakan, dan kesalahan dalam detail minor - bahkan ketika merujuk pada peristiwa penting.

Kemampuan untuk melakukan kesalahan ini disebabkan oleh cara kerja ingatan. Saat kita mengkodekan kenangan, kita biasanya mengingat inti peristiwa dan beberapa detail.

Ketika kita mengambil kembali peristiwa tersebut, kita merangkai ulangnya. Ini berarti menyusun kembali inti dan fragmen detail sebaik mungkin, dan mengisi celah untuk detail yang mungkin kita lupakan.

Setiap kali kita mengingat kembali peristiwa tersebut, kita memiliki potensi untuk mengubah detail, memperkenalkan emosi baru, dan menafsirkan ulang makna peristiwa.

Pertimbangkan kenangan bahagia yang mungkin kita miliki setelah bertunangan dengan pasangan yang kita cintai. Jika hubungan itu gagal, proses memori rekonstruktif memungkinkan emosi negatif baru diperkenalkan ke dalam ingatan itu sendiri.

Baca Juga: Bikin Hubungan Jadi Toxic, Kenali Tanda-tanda Stonewalling yang Jarang Diketahui

Meskipun konsep "core memories" mungkin sederhana, tren ini mencerminkan nilai kenangan dalam hidup kita.

Kenangan memberikan wawasan mendalam tentang identitas kita dan membantu kita berbagi pengalaman dengan orang lain.

Meski demikian, perlu diingat bahwa kenangan tidak selalu sempurna atau akurat, dan mereka dapat berubah seiring waktu.

Dalam akhirnya, memahami peran kenangan dalam hidup kita adalah salah satu cara untuk lebih memahami diri kita sendiri.***

Follow Berita Info Semarang di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Semarang Raya15 Juni 2024, 14:35 WIB

RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang Bakal Miliki Gedung Pelayanan Kanker Terpadu

Direktur RSWN, Eko Krisnarto Gedung Kanker Terpadu memiliki empat lantai dan dibangun secara dua tahap.
Groundbreaking Gedung Pelayanan Kanker Terpadu di RWSN. (Sumber:  | Foto: sakti)
Semarang Raya15 Juni 2024, 10:39 WIB

Semarang Menjadi Satu-satunya Kota Besar Yang Masuk Nominasi TPID Award

TPID Award 2024 merupakan ajang pemberian penghargaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.
Kawasan POJ City akan dibangun sebagai kawasan kota mandiri. (Sumber:  | Foto: sakti)
Bisnis15 Juni 2024, 10:31 WIB

Bank Jateng Resmi Menjadi Bank Kustodian Ke-26

kerja sama antara KSEI dan Bank Jateng merupakan bentuk partisipasi aktif dalam pengembangan pasar modal di Indonesia melalui layanan jasa kustodian.
KSEI dan lBank Jateng resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama Sebagai Pemegang Rekening KSEI. (Sumber:  | Foto: dok Bank Jateng.)
Umum14 Juni 2024, 20:37 WIB

Pemprov Jateng Raih Penghargaan Tim Pengendali Inflasi Daerah Berkinerja Terbaik Tahun 2024

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meraih penghargaan sebagai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) berkinerja terbaik untuk kategori provinsi di kawasan Jawa dan Bali pada TPID Award 2024.
Pj Gubernur Jateng, Nana Sudajana saat menerima penghargaan dari Presiden Joko Widodo. (Sumber:  | Foto: dok Humas Jateng.)
Olahraga14 Juni 2024, 20:33 WIB

Graha Padma Walikota Cup 2024 di Semarang Diikuti 826 Atlet Muda dari Seluruh Tanah Air

Persaingan para talenta pebulutangkis muda dalam perebutan gelar juara Graha Padma Walikota Cup 2024 berlangsung di Semarang.
Graha Padma Walikota Cup 2024 di Semarang.
 (Sumber:  | Foto: dok )
Semarang Raya14 Juni 2024, 20:28 WIB

Liburan Sekolah Mal Ciputra Semarang Bakal Datangkan Tokoh Kartun BaLiTa

Mengisi event liburan sekolah, Mal Ciputra Semarang dengan menggelar ‘BaLiTa Summer Holiday’.
Mal Ciputra Semarang  dengan menggelar  ‘BaLiTa Summer Holiday’. 
 (Sumber:  | Foto: dok)
Pendidikan14 Juni 2024, 18:27 WIB

Unika Soegijapranata Semarang Gelar Wisuda di Kampus BSB, Kali Ini Angkat Tema Semarangan

Unika Soegijapranata Semarang atau Soegijapranata Catholic University (SCU) akan menggelar wisuda periode II tahun 2024, pada Sabtu 15 Juni 2024 besok di kampus II BSB.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Unika Prof Dr Berta Bekti Retnawati SE MSi, bersama calon wisudawan. (Sumber:  | Foto: dok )
Semarang Raya13 Juni 2024, 16:57 WIB

Jabatan Sekda Kota Semarang Memasuki Lima Tahun, DPRD: Bisa Dimutasi

Mutasi dilakukan oleh Wali Kota Semarang saat itu, Hendrar Prihadi atau yang biasa disapa Hendi lantaran Adi Tri Hananto juga sudah lima tahun menjabat.
Anggota DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo.
 (Sumber:  | Foto: sakti)
Semarang Raya13 Juni 2024, 16:37 WIB

Jangkau Wilayah Pinggiran, Salat Idul Adha Pejabat Pemkot Semarang Dilaksanakan di Rowosari Tembalang

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memberi arahan agar Salat Id sekali-kali dilaksanakan di wilayah pinggiran Kota Semarang.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Semarang Raya13 Juni 2024, 16:24 WIB

Peringati Dies Natalis ke-59, UNNES Akan Pentaskan Wayang Orang Bertajuk Cakra Manggilingan

Pimpinan UNNES memerankan tokoh wayang dalam pementasan seni kolaborasi Dies Natalis ke-57 di Kampung Budaya, kampus Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang.
Pimpinan UNNES memerankan tokoh wayang dalam pementasan seni kolaborasi Dies Natalis ke-57. (Sumber:  | Foto: sakti)