Tuntang Semarang, Jarang Diketahui Memiliki Sejarah Penting Bangsa Indonesia

Elsa Krismawati
Jumat 03 November 2023, 17:18 WIB
Perjanjian Tuntang di Semarang (Sumber : Dictiondocument)

Perjanjian Tuntang di Semarang (Sumber : Dictiondocument)

INFOSEMERANG.COM- Salah satu wilayah bersejarah yang jarang diketahui ada di Semarang adalah Tuntang.

Tuntang merupakan nama daerah yang termasuk dalam Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, yang memiliki sejarah penting dalam proses kemerdekaan Indonesia yakni Perjanjian Tuntang.

Perjanjian Tuntang, atau lebih dikenal dengan Kapitulasi Tuntang, adalah sebuah perjanjian bersejarah yang mengatur penyerahan Kepulauan Nusantara kepada pemerintah Inggris atau Britania Raya pada tahun 1811.

Baca Juga: Kecelakaan Beruntun 2 Truk dan 4 Motor di Sragen: 1 Orang Tewas, 8 Orang Luka

Perjanjian ini diakibatkan oleh kekalahan pasukan Belanda dalam perang melawan pasukan Inggris, yang kemudian mengakibatkan pasukan Belanda mundur hingga mencapai Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Sebelum kedatangan pasukan Inggris, Kompeni Belanda (VOC) yang menguasai Nusantara telah mengalami kebangkrutan pada tahun 1799.

Sebagai akibatnya, pemerintahan di Nusantara diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah Kerajaan Belanda, seperti yang disebutkan dalam sumber resmi Tuntang.

Namun, perubahan politik di Eropa membawa Napoleon Bonaparte, yang kemudian memberikan kekuasaan atas Belanda kepada saudaranya, Louis Bonaparte, yang kemudian menjadi Raja Belanda.

Baca Juga: 6 Tips Cegah Anak Stunting sejak Dalam Kandungan

Raja Louis Bonaparte menunjuk Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jenderal di Hindia Belanda, dengan misi untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris dan memperbaiki keuangan pemerintah.

Selama masa kepemimpinannya, Daendels melanggar hukum dengan menjual tanah negara kepada pihak swasta.

Akibatnya, ia dipanggil kembali ke Belanda dan digantikan oleh Gubernur Jenderal Jan Willem Janssens pada tanggal 20 Februari 1811.

Baca Juga: Pelatih Aryono Miranat Nilai Bagas/Fikri Overconfidence, Sebabkan Kalah Dua Kali di Final BWF World Tour Super 750

Janssens tiba di Istana Buitenzorg (Bogor) pada 15 Mei 1811 dalam situasi yang sulit.

Para prajurit yang sebelumnya dipimpin oleh Daendels ternyata kurang siap dalam pertempuran, yang membuat pasukan Inggris dengan mudah mengalahkannya pada 26 Agustus 1811.

Sebagai tanggapan terhadap serangan Inggris, Janssens mundur ke Tuntang dan memperkuat pasukannya dengan prajurit Eropa di kota tersebut dan di Surabaya, serta prajurit dari Keraton Surakarta dan Yogyakarta.

Baca Juga: Sidang Putusan MKMK 7 November 2023, Jimly Asshiddiqie Sebut Bakal Pengaruhi Pencalonan Capres dan Cawapres 2024

Meskipun upaya ini tidak cukup untuk menghentikan serangan Inggris.

Di Tuntang, Janssens akhirnya menyerah kepada Jenderal Auchmuty melalui Perjanjian Kapitulasi Tuntang.

Dalam perjanjian ini, Janssens hanya diizinkan menjaga bendera Prancis berkibar di Hindia Belanda selama enam bulan.

Baca Juga: SAH! PPPK Dapat Pensiunan, Skema Sumber Dana Tanggung Jawab Pegawai atau Pemerintah?

Perjanjian Tuntang meliputi penyerahan seluruh Nusantara, termasuk pangkalan-pangkalan yang dimiliki oleh Belanda, kepada pemerintahan Inggris.

Selain itu, semua tentara atau personel militer Belanda menjadi tawanan pemerintah Inggris.

Bagi pegawai sipil yang ingin bekerja, mereka dapat bekerja untuk pemerintahan Inggris, termasuk warga Belanda.

Baca Juga: ASN Tak Netral Bakal Kena Sanksi, Jabatan Terancam Dicopot

Perjanjian Tuntang memiliki dampak yang signifikan di Nusantara, dengan penjajahan Inggris yang berlangsung selama lima tahun, dari 1811 hingga 1816.

Kekuasaan Inggris di Hindia Belanda diwakili oleh Thomas Stamford Raffles.

Selama masa penjajahan Inggris, beberapa kebijakan penting diterapkan, seperti penghapusan wajib pajak dan kerja paksa, serta memungkinkan rakyat untuk menentukan jenis tanaman yang mereka tanam.

Baca Juga: ASN Tak Netral Bakal Kena Sanksi, Jabatan Terancam Dicopot

Meskipun Raffles sering dianggap sebagai pembaruan, penjajahan Inggris di Hindia Belanda tidak berlangsung lama karena perubahan politik di Eropa membuat Inggris sepakat untuk mengembalikan Hindia Belanda kepada Belanda.***

Follow Berita Info Semarang di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Semarang Raya12 Juni 2025, 10:30 WIB

Kolaborasi Dosen Unnes dan Warga Kalisidi, Durian Disulap Jadi Peluang Usaha Menjanjikan

Peningkatan Perekonomian Masyarakat Desa Kalisidi Berbasis Kearifan Lokal Melalui Inovasi Buah Durian dengan Pembuatan Roll Crepe.
FEB Unnes menggelar  pengabdian kepada masyarakat dengan tema peningkatan perekonomian masyarakat Desa Kalisidi.
 (Sumber:  | Foto: Dok)
Pendidikan11 Juni 2025, 17:32 WIB

Kalisidi Menuju Desa SDGs: Warga Diberdayakan Kelola Sampah Rumah Tangga

FEB Unnes menginisiasi “Optimalisasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dalam Rangka Mendukung SDG’s Desa”.
FEB Unnes Mendukung SDG’s Desa di Desa Kalisidi, Ungaran Barat. (Sumber:  | Foto: Dok.)
Pendidikan11 Juni 2025, 16:50 WIB

Kalisidi Menuju Desa SDGs: Warga Diberdayakan Kelola Sampah Rumah Tangga

FEB Unnes menginisiasi “Optimalisasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dalam Rangka Mendukung SDG’s Desa”.
FEB Unnes Mendukung SDG’s Desa di Desa Kalisidi, Ungaran Barat. (Sumber:  | Foto: Dok.)
Umum20 Mei 2025, 20:19 WIB

Bantu Nelayan Kecil, Klinik Perizinan Kelautan dan Perikanan Digelar di Brebes

Kegiatan ini dirancang untuk membantu nelayan kecil di bawah 5 GT dalam mengurus legalitas usaha mereka.
Klinik Pemenuhan Komitmen Sektor Kelautan dan Perikanan. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis19 Mei 2025, 13:05 WIB

Ekonom Bank Mandiri: Akselerasi Ekonomi 2025 Butuh Penguatan Sinergi Fiskal dan Moneter untuk Hadapi Risiko Global

Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2025 akan berada di kisaran 4,93%. Untuk mencapainya, perlu sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter dalam menjaga daya beli serta mendorong investasi.
Forum Mandiri Economic Outlook Q2 2025 bertajuk Building Resilience in the Midst of Global Turbulence.
 (Sumber:  | Foto: dok Bank Mandiri)
Umum18 Mei 2025, 15:47 WIB

Ciptakan Kualitas Udara Lebih Baik, BAF Donasikan 21 Ribu Bibit Mangrove ke 3 Lokasi

Program penanaman mangrove ini sudah berlangsung sejak tahun 2023 dengan total lebih dari 61.000 bibit mangrove.
Gerakan Penghijauan BAF ECO Move bentuk konsistensi BAF mengurangi emisi karbon.
Bisnis16 Mei 2025, 15:07 WIB

Charoen Pokphand Hibahkan Kandang ‘Merah Putih’, Dukung Pemberdayaan Disabilitas dan Peternak Lokal

Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), CPI menyerahkan bantuan berupa kandang ayam petelur modern lengkap dengan 600 ekor ayam dan instalasinya, pada Rabu (14/5) dan Kamis (15/5) di dua lokasi berbeda di Yogyakarta.

Peresmian pengoperasian Kandang Petelur Merah Putih untuk Pemberdayaan Disabilitas di Gunungkidul Yogyakarta.
 (Sumber:  | Foto: dok.)
Semarang Raya16 Mei 2025, 13:43 WIB

Perombakan Direksi PDAM Semarang Dinilai Legal, Djunaedi: Ini Langkah Strategis Wali Kota

Djunaedi menilai, rencana perombakan yang dilakukan Wali Kota Agustina Wilujeng Pramestuti memiliki dasar hukum yang kuat dan patut diapresiasi.
Dr. H. Djunaedi, SH., SpN, akademisi dari Fakultas Hukum Unissula dan advokat senior di Kota Semarang. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis15 Mei 2025, 19:20 WIB

Sentuhan Baru Bank Jateng di Klaten: Harapan Baru bagi UMKM dan Ekonomi Rakyat

Peresmian Gedung Baru Bank Jateng Klaten menjadi simbol kolaborasi antara institusi keuangan dan pembangunan ekonomi lokal.
Peresmian Gedung Baru Bank Jateng Klaten. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis15 Mei 2025, 14:13 WIB

AJBS Buka Cabang Baru di Ngaliyan, Bidik Segmen Ritel

Toko bahan bangunan ternama, AJBS, resmi membuka cabang baru di Ngaliyan sebagai jawaban atas meningkatnya permintaan masyarakat.
Pembukaan AJBS Cabang Ngaliyan Semarang. (Sumber:  | Foto: Sakti)