SEMARANG, INFOSEMARANG.COM- Pengelolaan sampah rumah tangga masih menjadi tantangan di banyak di berbagai desa termasuk di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pemilahan sampah, minimnya sarana pendukung, serta belum maksimalnya pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi faktor yang menghambat terwujudnya lingkungan bersih dan berkelanjutan. Padahal, pengelolaan sampah yang efektif merupakan salah satu aspek penting dalam pencapaian tujuan Sustainable Development Goals (SDG’s) di tingkat desa, khususnya dalam poin ke-11 (kota dan permukiman yang berkelanjutan) dan ke-12 (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab).
Menanggapi hal tersebut, tim pengabdian dari program studi Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Negeri Semarang menginisiasi kegiatan bertajuk “Optimalisasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dalam Rangka Mendukung SDG’s Desa” yang dilaksanakan pada Rabu, 11 Juni 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi lingkungan masyarakat, membangun kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik, serta mendorong praktik pemanfaatan limbah rumah tangga secara kreatif dan produktif.
Tim pengabdian ini dipimpin oleh Arief Yulianto dengan anggota Wahyono, Vini Wiratno Putri, Fredianaika Istanti, dan Erisa Aprilia Wicaksari. Turut berpartisipasi pula mahasiswa sebagai bagian dari tim pendukung kegiatan, yaitu Olyo Rangga Putra Purnama, Nova Fahri Albar, dan Agnes Veri Cahyanti.
Kegiatan pelatihan dilengkapi dengan sesi praktik pengembangan produk dari limbah rumah tangga yang difasilitasi oleh Deviana Viantika.
Selama kegiatan berlangsung, masyarakat dibekali dengan pengetahuan mengenai klasifikasi sampah organik dan anorganik, teknik daur ulang sederhana, serta pembuatan kompos dari sampah dapur.
Tak hanya itu, warga juga diajak untuk mencoba membuat kerajinan tangan dari bahan-bahan bekas yang dapat dijual kembali sebagai produk bernilai ekonomis.
“Melalui pendekatan edukatif dan partisipatif ini, kami ingin mendorong masyarakat untuk menjadi pelaku aktif dalam menjaga lingkungannya. Harapannya, Desa Kalisidi dapat menjadi model pengelolaan sampah berbasis komunitas yang berkontribusi secara langsung terhadap pencapaian SDGs,” ujar Arief Yulianto selaku ketua tim pengabdian.
Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat yang menunjukkan minat tinggi terhadap penerapan pengelolaan sampah berbasis rumah tangga. Ke depan, diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan untuk memperkuat kesadaran lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.***