Ketahui Penyebab Ikatan Emosional dengan Suami Menghilang dan Cara Mengatasinya, Dilarang Lari ke Perselingkuhan!

Galuh Prakasa
Selasa 11 Juli 2023, 12:36 WIB
Ilustrasi | Penyebab ikatan emosioanl dengan suami renggang dan cara mengatasinya. (Sumber : Pexels/RDNE Stock project)

Ilustrasi | Penyebab ikatan emosioanl dengan suami renggang dan cara mengatasinya. (Sumber : Pexels/RDNE Stock project)

INFOSEMARANG.COM -- Perempuan menginginkan koneksi emosional. Ini adalah sifat kepribadian yang tertanam dalam diri kamu yang memungkinkan untuk membentuk ikatan yang dalam dengan suami.

Koneksi emosional itulah yang mengembangkan kedekatan fisik dalam pernikahan dan terus menumbuhkan cinta dan kasih sayang.

Oleh karena itu, sangat merugikan bagi kesehatan emosional kamu dan kesehatan pernikahan kamu ketika kamu tidak merasakan koneksi emosional dengan suami kamu.

Hal ini dapat sangat menyakitkan jika kamu pernah memiliki koneksi emosional yang sehat di awal hubungan kamu.

Mungkin dulu dia perhatian dan pandai. Mungkin kamu dulu menghabiskan berjam-jam dalam percakapan yang mendalam bersama.

Namun, saat ini dia tidak peduli untuk membalas pesan teks atau berbagi pemikirannya. Kehilangan koneksi emosional ini dapat sangat merusak pernikahan.

Semakin lama kekurangan koneksi ini berlangsung, semakin kamu merasa seperti hidup sebagai teman sekamar daripada kekasih.

Kekurangan dukungan emosional dari suami bisa menyebabkan semua kepercayaan, kebahagiaan, dan kenyamanan dari hubungan kamu dengan pasangan kamu hilang.

Baca Juga: Alasan Umum Mengapa orang yang Telah Menikah Bisa Selingkuh, Selingkuh Online Masuk dalam List!

Tanda-tanda Semakin Jauh secara Emosional

Dilansir dari marriage pada Selasa, 11 Julis 2023, berikut adalah beberapa tanda umum yang menunjukkan kurangnya kedekatan emosional dalam pernikahan, dan bagaimana kamu semakin jauh secara emosional dari suami kamu.

1. Kamu Berhenti Mencari Pendapat Darinya

Salah satu tanda bahwa kamu tidak merasakan koneksi emosional adalah bahwa kamu berhenti mencari nasihat atau pendapatnya tentang apa yang sedang terjadi dalam hidup kamu.

Hal ini terjadi karena kamu merasa dia tidak akan peduli dengan masalah kamu, kamu tidak lagi menghormati pendapatnya.

Atau kamu berpikir, "Saya merasa diabaikan oleh suami saya," dan kamu tidak cukup aman secara emosional dengannya untuk berbagi masalah kamu.

Kekurangan dukungan emosional dari suami kamu bisa menjadi pukulan besar bagi harga dirimu dan dapat membuatmu menarik diri dan kurang tertarik untuk mencari pendapatnya.

2. Kamu Berhenti Berbagi Kehidupan

Sama seperti poin di atas, daripada tidak berbagi masalah, kamu menemukan dirimu tidak lagi berbagi apa pun dengan suami.

Kekurangan kedekatan dari suami, menjadikan kita merasa diabaikan dan mengarah pada ketidakmampuan untuk saling berbagi kehidupan.

Percakapanmu sebatas basa-basi sederhana sebelum kamu menonton TV. Kamu tidak lagi berbagi detail tentang pekerjaanmu, keluargamu, teman-temanmu, atau anak-anakmu.

Ketika tidak ada koneksi emosional dalam hubungan atau kedekatan emosional dalam pernikahan dari suami, tidak ada yang kamu atau pasanganmu temukan layak untuk saling berbagi.

3. Kamu Berhenti Berhubungan Seks

Tanda merah besar bahwa kamu tidak memiliki koneksi emosional dengan suami kamu adalah bahwa kamu tidak lagi ingin memiliki waktu intim dengannya.

Tanpa koneksi emosional, kamu tidak dapat membayangkan untuk berbagi begitu banyak diri dengan dia.

Merasa diabaikan oleh suami yang terputus emosional, kamu bahkan mungkin mulai menggunakan metode penjaga pintu dengan menahan seks sebagai bentuk hukuman untuknya.

4. Kamu Dengan Sengaja Mencari Kesalahan Pasangan

Karena kamu merasa terputus secara emosional dan terluka, kamu mencari cara untuk melukainya.

Jadi, kamu mencari cara untuk menyalahkan dia. Kamu melihat cangkir kopi yang tidak dicuci di wastafel dan menyebutnya malas atau melihat proyek DIY yang belum selesai dan mengatakan bahwa dia tidak peduli dengan rumah.

Kamu mungkin menemukan hal terkecil untuk dikritik. Ini adalah perilaku yang berbahaya.

Dengan penelitian yang menunjukkan bahwa, kritik dalam pernikahan dapat menyebabkan peningkatan kecenderungan depresi pada pasangan.

Meskipun kamu frustasi, ketahuilah bahwa jika sebagian besar percakapan kamu adalah kritik, suami kamu kemungkinan besar akan semakin menjauh darimu.

Merasa tidak ada koneksi emosional dengan suami kamu seringkali mendorongmu menjadi terlalu kritis.

Baca Juga: Kronologi Napi Kasus Narkoba Tewas Gantung Diri di Lapas Kedungpane Semarang, Baru Jalani Hukuman 1,5 Tahun

Dampak Tidak Ada Koneksi Emosional

Merasa tidak ada koneksi emosional dengan seseorang yang ingin kamu habiskan sisa hidup dengannya adalah lebih dari sekadar masalah kecil.

Ini adalah tanda-tanda berbahaya dari pengabaian emosional dalam pernikahan.

Jika kamu telah mencoba terhubung dengan suamimu dan menemukan bahwa dia terus menolakmu, itu bisa membuat kamu merasa putus asa.

Ini adalah pengalaman yang frustrasi dan mematahkan semangat yang dapat menyebabkan dampak emosional yang serius jika tidak ditangani.

Beberapa dampaknya telah tercantum di bawah ini.

1. Kesepian dan depresi

Kamu dan suami kamu telah berjanji untuk hidup bersama selamanya, namun kamu merasa seperti menghadapi hari-hari sendirian.

Kesepian membuat hati terluka. Situasinya semakin buruk ketika kamu kehilangan koneksi dengan suami.

Kamu terus berpikir, "Saya tidak merasa dicintai oleh suami saya." Kesepian dan kekecewaan menjadi teman sehari-harimu.

2. Keraguan diri

Tidak banyak dalam hidup yang lebih membatasi daripada keraguan diri. Ketika kamu tidak bisa terhubung secara emosional dengan suami, kamu mungkin mulai meragukan diri sendiri.

Apakah kamu tidak cukup sebagai istri yang baik? Apakah suami kamu tidak menyukai kamu dan cukup untuk membagikan sisi emosionalnya?

Apakah dia tidak terhubung secara emosional denganmu karena dia memiliki hubungan dengan orang lain?

Pertanyaan-pertanyaan ini bisa menyebabkan rasa cemburu, paranoia, dan rendah diri.

Namun, cara terbaik untuk menyelamatkan diri dari keraguan diri adalah dengan mengidentifikasi tanda-tanda pengabaian emosional dalam pernikahan dan belajar cara memperbaiki koneksi emosional.

3. Kamu Menjadi Semakin Jauh

Merasa tidak ada koneksi emosional dengan suami kamu dapat menciptakan efek bola salju yang merugikan dalam pernikahan kamu.

Semakin kamu mencoba untuk membuatnya terhubung dan tidak mendapatkan apa pun sebagai respons, semakin jauh kamu akan tumbuh satu sama lain.

Setelah merasa "ditolak" dari percakapan emosional yang intim, kamu akan berhenti mencoba untuk berbagi diri kamu dengan suami baik secara seksual maupun mental.

Pada akhirnya, tidak mudah untuk bertahan dalam pernikahan yang terabaikan secara emosional.

4. Perselingkuhan

Merasa diabaikan secara emosional bagi seorang wanita hampir sama seperti merasa diabaikan secara seksual bagi seorang pria.

Hal ini membuat kamu percaya bahwa pasangan kamu tidak lagi peduli tentangmu atau memenuhi kebutuhanmu.

Kesepian dan pengabaian dapat dengan tajam berubah menjadi kemarahan dan kebencian terhadap pasangan.

Ditambah dengan rasa tidak aman, emosi-emosi ini dapat membuatmu rentan terhadap perselingkuhan. Ini akan terjadi karena kamu sudah merasa jauh dalam hubungan.

Baca Juga: Honda Bakal Rilis Honda Beat 150? HOAX! Simak Fakta Terbaru

Bagaimana Membangun Kembali Koneksi Emosional dengan Suami

Semakin kamu membiarkan masalah yang tidak diucapkan berkembang dalam diri kamu, semakin banyak rasa sakit yang akan kamu rasakan.

Berikut adalah apa yang dapat kamu lakukan untuk mengendalikan situasi ini.

1. Komunikasikan

Beritahukan suami kamu dengan lembut bagaimana perasaan kamu. Katakan padanya bahwa kamu tidak merasa sesama terhubung dengan dia seperti yang kamu rasakan sebelumnya.

Tanyakan apakah ada yang bisa kamu lakukan untuk membantu mengembalikan koneksi emosional dengannya.

Hal ini dapat membuka percakapan dan memungkinkan kedua pasangan untuk berbagi masalah mereka.

2. Jangan Saling Menyalahkan

Ketika kamu menyampaikan koneksi emosional yang terputus penting untuk tidak saling menyalahkan. Jangan memberi tahu dia bahwa itu adalah kesalahan dia jika kamu merasa terputus.

Ini akan membuatnya defensif dan menciptakan komunikasi yang tidak sehat. Sebaliknya, sampaikan keinginan kamu untuk terhubung dengannya seperti yang kamu rasakan sebelumnya.

3. Jadwalkan Kencan

Kencan adalah hal penting untuk pernikahan yang bahagia, terutama bagi mereka yang memiliki anak. Meskipun kamu sekarang orang tua, penting untuk tidak melupakan bahwa kamu masih pasangan yang bisa bersenang-senang bersama.

Menjadwalkan kencan seminggu sekali dan mengikutinya dengan disiplin akan menciptakan koneksi emosional yang lebih dalam bagi kedua belah pihak.

Lakukan hobi bersama, pergi makan malam dan menonton film, berlari bersama, atau sekadar pergi nongkrong di cafe.

Apapun yang kamu lakukan, pastikan itu sesuatu yang kamu nikmati bersama di mana kamu dapat berbicara dan berbagi satu sama lain seperti yang kamu lakukan saat berpacaran.

Baca Juga: Siswi di Rembang Ngadu soal Bayar Infak Rp 300 Ribu, Ganjar Pranowo: Kembalikan Uangnya atau Kepsek Suruh Berhenti

4. Berhubungan seks

Ini mungkin sulit dilakukan, terutama jika kamu tidak merasakan koneksi emosional, tetapi berhubungan seks akan bermanfaat bagi kamu berdua.

Seks yang menghasilkan orgasme adalah salah satu dosis oksitosin terbesar, atau "obat cinta" yang pernah kamu dapatkan.

Bagi wanita, hormon ini dilepaskan setelah orgasme dan menciptakan ikatan intim kepercayaan dengan merangsang sensor otak tertentu.

Ingat juga tanda-tanda koneksi emosional yang kamu rasakan dulu darinya, mulailah bekerja pada hal-hal yang dulu membuatnya tersenyum, dan kamu akan melihat perbedaannya segera!

Oksitosin juga merangsang ikatan dan empati. Bagi pria, berhubungan seks dengan pasangan merangsang pusat hadiah di otak mereka dan melepaskan aliran dopamine ke seluruh tubuh.

Secara keseluruhan, seks adalah agen pengikat yang sehat bagi hubungan kamu.

Kesimpulan

Ingatlah bahwa untuk memulihkan koneksi emosional dalam pernikahan kamu, kedua belah pihak harus bersedia bekerja keras untuk menghabiskan waktu bersama dalam lingkungan yang jujur dan terbuka.

Bagaimanapun, tidak ada yang bisa bertahan jika tidak ada koneksi emosional dalam pernikahan antara pasangan. Pasti setelah kamu melakukan usaha untuk terhubung secara emosional kembali, pernikahan kamu akan menjadi lebih kuat di sisi lainnya.***

Follow Berita Info Semarang di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Semarang Raya12 Juni 2025, 10:30 WIB

Kolaborasi Dosen Unnes dan Warga Kalisidi, Durian Disulap Jadi Peluang Usaha Menjanjikan

Peningkatan Perekonomian Masyarakat Desa Kalisidi Berbasis Kearifan Lokal Melalui Inovasi Buah Durian dengan Pembuatan Roll Crepe.
FEB Unnes menggelar  pengabdian kepada masyarakat dengan tema peningkatan perekonomian masyarakat Desa Kalisidi.
 (Sumber:  | Foto: Dok)
Pendidikan11 Juni 2025, 17:32 WIB

Kalisidi Menuju Desa SDGs: Warga Diberdayakan Kelola Sampah Rumah Tangga

FEB Unnes menginisiasi “Optimalisasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dalam Rangka Mendukung SDG’s Desa”.
FEB Unnes Mendukung SDG’s Desa di Desa Kalisidi, Ungaran Barat. (Sumber:  | Foto: Dok.)
Pendidikan11 Juni 2025, 16:50 WIB

Kalisidi Menuju Desa SDGs: Warga Diberdayakan Kelola Sampah Rumah Tangga

FEB Unnes menginisiasi “Optimalisasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dalam Rangka Mendukung SDG’s Desa”.
FEB Unnes Mendukung SDG’s Desa di Desa Kalisidi, Ungaran Barat. (Sumber:  | Foto: Dok.)
Umum20 Mei 2025, 20:19 WIB

Bantu Nelayan Kecil, Klinik Perizinan Kelautan dan Perikanan Digelar di Brebes

Kegiatan ini dirancang untuk membantu nelayan kecil di bawah 5 GT dalam mengurus legalitas usaha mereka.
Klinik Pemenuhan Komitmen Sektor Kelautan dan Perikanan. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis19 Mei 2025, 13:05 WIB

Ekonom Bank Mandiri: Akselerasi Ekonomi 2025 Butuh Penguatan Sinergi Fiskal dan Moneter untuk Hadapi Risiko Global

Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2025 akan berada di kisaran 4,93%. Untuk mencapainya, perlu sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter dalam menjaga daya beli serta mendorong investasi.
Forum Mandiri Economic Outlook Q2 2025 bertajuk Building Resilience in the Midst of Global Turbulence.
 (Sumber:  | Foto: dok Bank Mandiri)
Umum18 Mei 2025, 15:47 WIB

Ciptakan Kualitas Udara Lebih Baik, BAF Donasikan 21 Ribu Bibit Mangrove ke 3 Lokasi

Program penanaman mangrove ini sudah berlangsung sejak tahun 2023 dengan total lebih dari 61.000 bibit mangrove.
Gerakan Penghijauan BAF ECO Move bentuk konsistensi BAF mengurangi emisi karbon.
Bisnis16 Mei 2025, 15:07 WIB

Charoen Pokphand Hibahkan Kandang ‘Merah Putih’, Dukung Pemberdayaan Disabilitas dan Peternak Lokal

Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), CPI menyerahkan bantuan berupa kandang ayam petelur modern lengkap dengan 600 ekor ayam dan instalasinya, pada Rabu (14/5) dan Kamis (15/5) di dua lokasi berbeda di Yogyakarta.

Peresmian pengoperasian Kandang Petelur Merah Putih untuk Pemberdayaan Disabilitas di Gunungkidul Yogyakarta.
 (Sumber:  | Foto: dok.)
Semarang Raya16 Mei 2025, 13:43 WIB

Perombakan Direksi PDAM Semarang Dinilai Legal, Djunaedi: Ini Langkah Strategis Wali Kota

Djunaedi menilai, rencana perombakan yang dilakukan Wali Kota Agustina Wilujeng Pramestuti memiliki dasar hukum yang kuat dan patut diapresiasi.
Dr. H. Djunaedi, SH., SpN, akademisi dari Fakultas Hukum Unissula dan advokat senior di Kota Semarang. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis15 Mei 2025, 19:20 WIB

Sentuhan Baru Bank Jateng di Klaten: Harapan Baru bagi UMKM dan Ekonomi Rakyat

Peresmian Gedung Baru Bank Jateng Klaten menjadi simbol kolaborasi antara institusi keuangan dan pembangunan ekonomi lokal.
Peresmian Gedung Baru Bank Jateng Klaten. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis15 Mei 2025, 14:13 WIB

AJBS Buka Cabang Baru di Ngaliyan, Bidik Segmen Ritel

Toko bahan bangunan ternama, AJBS, resmi membuka cabang baru di Ngaliyan sebagai jawaban atas meningkatnya permintaan masyarakat.
Pembukaan AJBS Cabang Ngaliyan Semarang. (Sumber:  | Foto: Sakti)