Daftar Lengkap Penyebab Anda Terkena Katarak, Riwayat Keluarga hingga Diabetes

Andika Bahrudin
Senin 04 September 2023, 17:38 WIB
Ilustrasi penyebab katarak. (Pixabay/TobiasD)

Ilustrasi penyebab katarak. (Pixabay/TobiasD)

INFOSEMARANG.COM -- Apa itu katarak? Katarak adalah kondisi yang menyebabkan lensa mata keruh. Akibatnya, cahaya tidak dapat difokuskan dengan benar yang membuat penglihatan menjadi kabur atau buram.

Penyebab katarak paling umum karena proses penuaan. Seiring bertambahnya usia, lensa mata akan menjadi lebih tebal dan tidak fleksibel. Hal tersebut menyebabkan protein dalam lensa mata menjadi menggumpal sehingga lensa mata menjadi keruh.

Namun, ada banyak penyebab katarak yang bisa menimpa Anda, bahkan di usia yang lebih muda.

Faktor Penyebab Risiko Katarak Meningkat

Pertambahan Usia

Pertambahan usia adalah faktor utama yang berperan dalam munculnya katarak, khususnya pada individu yang berusia di atas 60 tahun.

Semakin tua seseorang, semakin besar kemungkinan mereka mengalami katarak, karena lensa mata mengalami penuaan dan kehilangan elastisitas seiring bertambahnya usia.

Radiasi

Paparan radiasi, seperti radiasi ion, dapat meningkatkan risiko katarak. Misalnya, orang yang menjalani terapi radiasi pada kepala atau leher berisiko mengalami katarak. Selain itu, radiasi ultraviolet dari sinar matahari juga dapat merusak lensa mata dan meningkatkan risiko katarak.

Konsumsi Alkohol

Penggunaan alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko katarak. Ini mungkin terjadi karena dampak toksik alkohol pada lensa mata.

Merokok

Perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena katarak. Paparan asap rokok dan zat kimia dalam asapnya dapat merusak lensa dan sel-sel mata, menyebabkan katarak.

Penyakit

Beberapa penyakit, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan tiroid, dapat meningkatkan risiko katarak. Penderita diabetes, khususnya, memiliki risiko lebih tinggi karena kadar gula darah tinggi dapat merusak lensa mata dan mempercepat penuaan pada lensa tersebut.

Selain itu, penggunaan jangka panjang obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid yang digunakan untuk mengobati asma atau arthritis, juga dapat meningkatkan risiko katarak.

Obesitas

Kelebihan berat badan dan obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya katarak. Kondisi ini dapat mengganggu metabolisme dan kesehatan secara umum, termasuk kesehatan mata.

Gangguan Mata Lainnya

Gangguan mata lain, seperti miopi atau hipermetropi, dapat meningkatkan risiko terkena katarak. Ini mungkin karena gangguan tersebut memengaruhi kinerja lensa mata.

Riwayat Keluarga

Beberapa jenis katarak memiliki komponen genetik. Katarak kongenital, misalnya, dapat muncul sejak lahir atau pada usia dini dan dapat dipengaruhi oleh faktor genetik.

Selain itu, jika ada riwayat keluarga yang menderita katarak, maka risiko seseorang untuk mengalami kondisi serupa akan meningkat. Faktor genetik dan lingkungan yang serupa dapat mempengaruhi risiko katarak.

Pola Makan

Defisiensi vitamin dan mineral tertentu, seperti vitamin C dan E, dapat meningkatkan risiko katarak. Mengonsumsi makanan sehat yang kaya nutrisi dapat membantu menjaga kesehatan mata.

Penggunaan Steroid

Penggunaan jangka panjang steroid dapat meningkatkan risiko katarak. Steroid dapat menyebabkan perubahan pada struktur lensa mata.

Trauma Mata

Cedera pada mata dapat memicu katarak, terutama jika cedera tersebut memengaruhi lensa mata. Cedera mata dapat terjadi akibat kecelakaan, tindakan kekerasan, atau aktivitas olahraga ekstrem. Selain itu, cedera mata yang berulang juga dapat meningkatkan risiko katarak.

Infeksi

Infeksi mata, seperti konjungtivitis atau uveitis, juga dapat menjadi penyebab katarak. Infeksi ini dapat menyebabkan peradangan pada lensa mata dan merusaknya.

Paparan Lingkungan

Paparan polusi lingkungan, seperti asap kendaraan bermotor, dapat meningkatkan risiko terjadinya katarak. Polutan di udara dapat merusak lensa mata dan memicu katarak.

Katarak dapat terjadi pada satu atau kedua mata. Gejala katarak biasanya berkembang secara perlahan dan dapat meliputi:

  1. Penglihatan buram
  2. Kesulitan melihat pada malam hari
  3. Kesulitan melihat warna
  4. Sensitif terhadap cahaya
  5. Bayangan ganda
  6. Mata berair
  7. Rasa tegang di mata

Jika Anda mengalami gejala-gejala katarak, segera konsultasikan dengan dokter spesialis mata untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Cara mengobati katarak sejauh ini hanya dengan operasi. Operasi katarak dilakukan untuk mengangkat lensa mata yang keruh dan menggantinya dengan lensa buatan. Operasi katarak adalah prosedur yang aman dan efektif. Setelah operasi, penglihatan akan membaik secara signifikan.

Follow Berita Info Semarang di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Bisnis25 September 2025, 17:25 WIB

Pengunjung GIIAS Semarang Bisa Nikmati Bunga Kredit Ringan dari ACC

Promo ini mencakup bunga mulai dari 2,3% untuk tenor 1 hingga 3 tahun, serta 4,5% untuk tenor 4 hingga 5 tahun.
ACC hadir dalam pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Semarang 2025.
 (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis19 September 2025, 11:30 WIB

Bank Mandiri Catat Kinerja Solid di Kuartal II 2025, Perkuat Komitmen Sinergi Majukan Negeri

Bank Mandiri berhasil mencatatkan kinerja solid pada kuartal II 2025 dengan pertumbuhan berkelanjutan di berbagai lini bisnis.
Paparan Publik Bank Mandiri. (Sumber:  | Foto: dok Bank Mandiri)
Bisnis08 September 2025, 15:02 WIB

Bank Mandiri menjadi Regional Bank dengan Peringkat ESG Risk Rating Terbaik di ASEAN dari Lembaga Pemeringkat Sustainalytics

Bank Mandiri kembali mencatatkan pencapaian positif dengan perolehan skor optimal dari Sustainalytics pada Agustus 2025.
Bank Mandiri. (Sumber:  | Foto: Dok)
Semarang Raya04 September 2025, 13:44 WIB

The Park Semarang Gelar Sunday Big Shopping, Program Belanja Terbesar di Jateng

Program ini menjadi yang pertama sekaligus terbesar di Jawa Tengah dengan memberikan voucher belanja langsung tanpa diundi bagi para pengunjung.
The Park Semarang meluncurkan program belanja bertajuk Sunday Big Shopping. (Sumber:  | Foto: Dok)
Kesehatan25 Agustus 2025, 10:17 WIB

Lewat Seminar di Solo, Sunway Medical Centre Penang Bahas Cara Bijak Kelola Autoimun

Untuk meningkatkan pemahaman publik, Sunway Medical Centre Penang (SMCP) menggelar seminar kesehatan di Solo.
Sunway Medical Centre Penang (SMCP) menggelar seminar kesehatan di Solo tentang autoimun. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis13 Agustus 2025, 12:22 WIB

Yamaha Mataram Sakti Perkuat Konektivitas Industri dan Pendidikan Lewat Bengkel di Kampus Udinus

Kolaborasi ini sejalan dengan visi perusahaan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang siap kerja.
Peresmian bengkel Yamaha Mataram Sakti di Udinus. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya27 Juli 2025, 16:04 WIB

PAN Jateng Mantapkan Konsolidasi, Trenggono Targetkan 10 Kursi DPR RI di Pemilu 2029

Konsolidasi ini dilakukan untuk memperkuat struktur organisasi partai sekaligus menyiapkan langkah strategis menyongsong Pemilu 2029.
Ketua DPW PAN Jateng Sakti Wahyu Trenggono. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis24 Juli 2025, 15:24 WIB

TCID Buka Babak Baru di Semarang: Luncurkan CX Square dan Layanan RPA

Sejak berdiri pada 2013, TCID telah menjelma menjadi mitra digital andal bagi berbagai sektor industri.
Ardi Sudarto, Vice President Director transcosmos Indonesia saat paparan kepada media di Semarang.
 (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya19 Juli 2025, 17:10 WIB

Yupiland 2025 Ramaikan Semarang, Hadirkan Hujan Yupi dan Wahana Edukatif

Yupiland Jelajah Negeri 2025 menyambangi di The Park Semarang mulai 17 Juli hingga 30 Juli 2025 menggabungkan hiburan anak dan edukasi.
Yupiland Jelajah Negeri 2025 menyambangi  The Park Semarang.
 (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya17 Juli 2025, 19:46 WIB

UBEATZ Semarang, Surga Baru Kuliner dan Hiburan untuk Generasi Digital

Mengusung konsep “Subway & Sound Escape”, UBEATZ menampilkan desain tematik ala subway Korea.
UBEATZ Café Cabin Resmi Dibuka di Queen City Mall Semarang (Sumber:  | Foto: Sakti)