5 Daerah di Indonesia yang Memiliki Tradisi Unik Saat Perayaan Idul Adha, Salah Satunya di Semarang

Wildan Apriadi
Rabu 28 Juni 2023, 13:56 WIB
Apitan, tradisi di Semarang yang diselenggarakan pada saat Idul Adha (Sumber : Twitter)

Apitan, tradisi di Semarang yang diselenggarakan pada saat Idul Adha (Sumber : Twitter)

INFOSEMARANG.COM - Hari Raya Idul Adha merupkan salah satu momen besar bagi umat muslim di seluruh dunia.

Momen Idul Adha biasanya ditandai dengan penyembelihan hewan kurban, entah itu sapi, kambing, maupun domba.

Namun di beberapa daerah, perayaan Hari Raya Idul Adha juga diikuti dengan tradisi-tradisi unik, seperti apa saja?

Baca Juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Mandi Sunnah Idul Adha, Kapan Anjurannya Harus Dilakukan?

1. Apitan

Perayaan Apitan dalam rangka Idul Adha umumnya dirayakan di Semarang. Apitan merupakan wujud terima kasih atas nikmat hasil bumi yang diberikan oleh Sang Pencipta.

Di Semarang, perayaan ini biasanya dimulai dengan pembacaan doa dan dilanjutkan dengan parade hasil pertanian dan peternakan yang kemudian dibagikan secara adil kepada masyarakat setempat.

Tradisi ini diyakini sebagai kebiasaan para Wali Songo sebagai ungkapan rasa syukur dalam merayakan Idul Adha.

Selain parade hasil pertanian dan peternakan, pengunjung juga dapat menikmati hiburan khas budaya lokal.

Baca Juga: Bulatkan Tekad Menjanda, Hanum Mega Ungkit Janji Achmad Herlambang Pada Kedua Orang Tuanya: Dulu Pas..

2. Manten Sapi

Manten Sapi adalah praktik adat yang dilakukan oleh masyarakat Pasuruan. Hal itu sebagai bentuk rasa syukur dan hormat terhadap hewan kurban yang akan disembelih.

Menariknya, sapi kurban didandani secantik mempelai wanita. Hewan tersebut juga dihiasi dengan kalung bunga tujuh warna, kemudian dibungkus dengan kain kafan, sorban, dan sajadah.

Dalam tradisi ini, kain kafan melambangkan kesucian orang yang berkorban.

Baca Juga: Disebut Hanya Bawa Badan Saat Menikah dengan Hanum Mega, Inilah Profil Achmad Herlambang

3. Grebeg Gunungan

Perayaan Grebeg Gunungan yang diadakan oleh warga Yogyakarta, terlihat serupa dengan perayaan Apitan di Semarang.

Umat muslim Yogyakarta akan mengarak hasil panen dari halaman Keraton hingga Masjid Gede Kauman.

Prosesi pengangkutan hasil panen ini terdiri dari tiga gunungan yang terbuat dari berbagai jenis sayur dan buah-buahan. Di Yogyakarta, kegiatan ini diperingati pada hari besar agama Islam.

Grebeg Syawal dilaksanakan pada Idul Fitri, sementara Grebeg Gunungan diselenggarakan saat merayakan Idul Adha.

Baca Juga: Bakal Makan Banyak Daging Saat Idul Adha? Ini 5 Minuman yang Bisa Menetralisir Tubuh dari Lemak dan Kolesterol

4. Gamelan Sekaten

Ada sebuah kebiasaan merayakan Idul Adha dari Cirebon yang diyakini sebagai dakwah dari Sunan Gunung Jati sebagai penyebar agama Islam di daerah Cirebon.

Kebiasaan ini dikenal sebagai kebiasaan Gamelan Sekaten yang selalu dimainkan setiap perayaan hari besar agama Islam yaitu, Idul Fitri dan Idul Adha.

Musik Gamelan yang berada di sekitar area Keraton Kasepuhan Cirebon, menjadi tanda bahwa umat Muslim di Cirebon merayakan hari kemenangan.

Serangkaian Gamelan dimainkan sejenak setelah sultan Keraton Kasepuhan keluar dari Masjid Agung Sang Cipta Rasa.

Baca Juga: 25 Link Twibbon Kartu Ucapan Idul Adha 1444 Hijriah, Siapkan Foto Terbaik Cocok Untuk Status WA

5. Meugang

Apabila perayaan hari besar agama Islam akan datang, banyak penjual daging akan menawarkan daging segar yang digantung dan dapat dibeli oleh masyarakat Aceh.

Meugang, yang berasal dari kata Makmeugang, adalah tradisi yang sangat dikenal oleh masyarakat Aceh pada saat hari-hari besar keagamaan.

Meugang sudah ada selama berabad-abad dan identik dengan makan daging sapi atau kerbau bersama yang diolah dengan berbagai macam masakan.

Sejarah Meugang dimulai pada masa kerajaan Aceh dengan memotong hewan dan dibagikan secara cuma-cuma kepada masyarakat.

Baca Juga: Tak Hanya Kepergok Selingkuh, Suami Hanum Mega Ketahuan Minta Saran Cara Mengugurkan Kandungan Pada Sosok ini

Tradisi ini merupakan ungkapan rasa syukur atas kemakmuran tanah Aceh dan masih dijaga oleh seluruh masyarakat Aceh saat menyambut hari-hari besar agama Islam.***

Follow Berita Info Semarang di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Semarang Raya12 Juni 2025, 10:30 WIB

Kolaborasi Dosen Unnes dan Warga Kalisidi, Durian Disulap Jadi Peluang Usaha Menjanjikan

Peningkatan Perekonomian Masyarakat Desa Kalisidi Berbasis Kearifan Lokal Melalui Inovasi Buah Durian dengan Pembuatan Roll Crepe.
FEB Unnes menggelar  pengabdian kepada masyarakat dengan tema peningkatan perekonomian masyarakat Desa Kalisidi.
 (Sumber:  | Foto: Dok)
Pendidikan11 Juni 2025, 17:32 WIB

Kalisidi Menuju Desa SDGs: Warga Diberdayakan Kelola Sampah Rumah Tangga

FEB Unnes menginisiasi “Optimalisasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dalam Rangka Mendukung SDG’s Desa”.
FEB Unnes Mendukung SDG’s Desa di Desa Kalisidi, Ungaran Barat. (Sumber:  | Foto: Dok.)
Pendidikan11 Juni 2025, 16:50 WIB

Kalisidi Menuju Desa SDGs: Warga Diberdayakan Kelola Sampah Rumah Tangga

FEB Unnes menginisiasi “Optimalisasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dalam Rangka Mendukung SDG’s Desa”.
FEB Unnes Mendukung SDG’s Desa di Desa Kalisidi, Ungaran Barat. (Sumber:  | Foto: Dok.)
Umum20 Mei 2025, 20:19 WIB

Bantu Nelayan Kecil, Klinik Perizinan Kelautan dan Perikanan Digelar di Brebes

Kegiatan ini dirancang untuk membantu nelayan kecil di bawah 5 GT dalam mengurus legalitas usaha mereka.
Klinik Pemenuhan Komitmen Sektor Kelautan dan Perikanan. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis19 Mei 2025, 13:05 WIB

Ekonom Bank Mandiri: Akselerasi Ekonomi 2025 Butuh Penguatan Sinergi Fiskal dan Moneter untuk Hadapi Risiko Global

Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2025 akan berada di kisaran 4,93%. Untuk mencapainya, perlu sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter dalam menjaga daya beli serta mendorong investasi.
Forum Mandiri Economic Outlook Q2 2025 bertajuk Building Resilience in the Midst of Global Turbulence.
 (Sumber:  | Foto: dok Bank Mandiri)
Umum18 Mei 2025, 15:47 WIB

Ciptakan Kualitas Udara Lebih Baik, BAF Donasikan 21 Ribu Bibit Mangrove ke 3 Lokasi

Program penanaman mangrove ini sudah berlangsung sejak tahun 2023 dengan total lebih dari 61.000 bibit mangrove.
Gerakan Penghijauan BAF ECO Move bentuk konsistensi BAF mengurangi emisi karbon.
Bisnis16 Mei 2025, 15:07 WIB

Charoen Pokphand Hibahkan Kandang ‘Merah Putih’, Dukung Pemberdayaan Disabilitas dan Peternak Lokal

Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), CPI menyerahkan bantuan berupa kandang ayam petelur modern lengkap dengan 600 ekor ayam dan instalasinya, pada Rabu (14/5) dan Kamis (15/5) di dua lokasi berbeda di Yogyakarta.

Peresmian pengoperasian Kandang Petelur Merah Putih untuk Pemberdayaan Disabilitas di Gunungkidul Yogyakarta.
 (Sumber:  | Foto: dok.)
Semarang Raya16 Mei 2025, 13:43 WIB

Perombakan Direksi PDAM Semarang Dinilai Legal, Djunaedi: Ini Langkah Strategis Wali Kota

Djunaedi menilai, rencana perombakan yang dilakukan Wali Kota Agustina Wilujeng Pramestuti memiliki dasar hukum yang kuat dan patut diapresiasi.
Dr. H. Djunaedi, SH., SpN, akademisi dari Fakultas Hukum Unissula dan advokat senior di Kota Semarang. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis15 Mei 2025, 19:20 WIB

Sentuhan Baru Bank Jateng di Klaten: Harapan Baru bagi UMKM dan Ekonomi Rakyat

Peresmian Gedung Baru Bank Jateng Klaten menjadi simbol kolaborasi antara institusi keuangan dan pembangunan ekonomi lokal.
Peresmian Gedung Baru Bank Jateng Klaten. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis15 Mei 2025, 14:13 WIB

AJBS Buka Cabang Baru di Ngaliyan, Bidik Segmen Ritel

Toko bahan bangunan ternama, AJBS, resmi membuka cabang baru di Ngaliyan sebagai jawaban atas meningkatnya permintaan masyarakat.
Pembukaan AJBS Cabang Ngaliyan Semarang. (Sumber:  | Foto: Sakti)