INFOSEMARANG.COM -- RUU ASN 2023 akan fokus pada penyelesaian honorer dan pemerataan ASN di daerah-daerah.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas, mengungkapkan pentingnya mengatasi ketimpangan distribusi ASN di daerah 3T dan pulau-pulau terpencil.
Ia mencatat kesulitan dalam merekrut tenaga kesehatan dan guru berkualitas untuk daerah 3T.
Tahun 2022, sekitar 170 ribu posisi ASN di daerah 3T kosong karena kurangnya minat calon ASN. Misalnya, di Maluku, Papua, dan NTT, sulit mendapatkan dokter dan guru berkualitas.
Anas menyoroti potensi terus berlanjutnya ketimpangan antara daerah 3T dan pusat.
"Ya, kalau ini yang terjadi maka ketimpangan antara Jakarta, Jawa dan kota-kota itu akan terus terjadi," kata Anas dikutip dari Antara, Kamis, 21 September 2023.
Kementerian PAN-RB akan memberikan insentif berupa kenaikan jabatan lebih cepat bagi ASN yang bertugas di daerah 3T dibandingkan dengan daerah Jawa, terutama Jabodetabek.
RUU ASN menawarkan solusi ini untuk mengatasi masalah distribusi ASN.
Baca Juga: Kebakaran di Trangkil, Sepanjang Jalan Arah ke Unnes Semarang Berasap
"Jadi, kalau dulunya di Jawa itu untuk naik pangkat perlu empat tahun, nanti di luar Jawa terutama di (daerah) 3T, mereka cuma butuh dua tahun bisa naik pangkat atau naik kelas jabatannya," kata Anas.
Selain itu, RUU ASN juga sedang mengembangkan solusi untuk penyelesaian honorer. Anas menegaskan perlunya melindungi honorer hingga UU ini berlaku.
Mereka tetap dapat bekerja hingga tahun berikutnya, sambil langkah-langkah penyelesaian honorer berjalan. Tahun 2024, setiap kementerian/lembaga akan menganggarkan untuk tenaga non-ASN yang bekerja.
Judul: RUU ASN 2023 Fokus pada Pemerataan dan Penyelesaian Honorer
Meta Deskripsi:
.webp)
.webp)
.webp)
